Bantuan Rp 50 Juta Bagi Korban Gempa Ibarat Jeruk Makan Jeruk
LOMBOKita – Bupati Lombok Timur terpilih, HM. Sukiman Azmy menegaskan bahwa bantuan dari pemerintah pusat untuk korban gempa bumi Rp 50 juta untuk rumah yang rusak berat ibaratnya jeruk makan jeruk.
Begitu juga dengan rumah yang rusak sedang akan mendapatkan bantuan sebesar Rp 25 juta dan rusak ringan sebesar Rp 10 juta, sebagaimana janji dari pemerintah pusat.
“Bantuan untuk perbaiki rumah bagi korban gempa ibarat jeruk makan jeruk, uangnya masuk ke rekening warga tapi kembali lagi untuk biaya pembangunan rumah,” kata Sukiman Azmy dalam diskusi terpokus di aula LKK Selong, Selasa (4|9).
Ia menyampaikan dari penjelasan Menteri Koordinator Prekonomian, Puan Maharani menjelaskan kalau uang bantuan sebesar Rp 50 juta untuk korban gempa yang rumahnya rusak parah tersebut diberikan secara bertahap.
Tidak langsung sebagaimana yang berkembang selama ini ditengah-tengah warga korban gempa, dengan melalui rekening masing-masing warga korban gempa sampai bulan Desember 2018.
Namun yang jelas, bantuan perbaikan rumah dari pemerintah pusat tersebut sepertinya tidak bisa diharapkan oleh masyarakat untuk dimanfaatkan. Karena uang itu tidak akan diterima warga meski telah masuk dalam rekening masing-masing.
“Untuk menunggu proses jadi rumahnya warga korban gempa, maka dibangunlah rumah hunian bagi korban gempa,” tandas Mantan Dandim 1615 Lotim.
Namun yang jelas, lanjutnya, pihaknya tidak boleh membicarakan mengenai masalah tersebut diatas, karena sudah ada porsi masing-masing yang menangani persoalan yang dihadapi masyarakat korban gempa di Lotim.
“Kita sebagai relawan tentunya akan bekerja dan berbicara pada porsi kita sebagai relawan,” tandasnya.
3 Komentar
beda donk dg pernyataan TGB, andaipun uang itu di gunakan setengahnya maka sisanya bisa di jadikan modal usaha…
masyarakat di bikin bingung….??????
Lhoh ya namanya bantuan untuk pembangunan rumah ya dipake untuk mbangun rumah dong. Kalo enggak gitu mau diapain uangnya? Mau sampeyan tilep? Ngawur!
kalau dikasih lewat pemimpin daerah bisa2 dimakan sendiri..bagus kan lewat rekening langsung. jadinya para otak2 korup gak bisa ngusik punya org lain…