Gempa Lagi, Sebagian Wilayah Sembalun Diselimuti Debu Longsor

Gunung rinjani tertutup debu longsoran bukit dilihat dari lapangan Sajang

LOMBOKita – Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat telah terjadi gempa bumi dengan kekuatan 6,5 Skala Richter yang mengguncang timur laut Lombok Timur, NTB pada Minggu (19/8) pukul 11.10 WIB.

Gempa berkekuatan 6,5 SR tersebut terjadi empat menit setelah gempa berkekuatan 5,4 SR pukul 12.06 Wita yang berlokasi di 8.29 lintang selatan, 116.62 bujur timur atau 25 km arah timur laut Kabupaten Lombok Timur dengan kedalaman 10 km. Gempa ini tidak berpotensi tsunami.

Guncangan gempa dirasakan di Mataram II SIG-BMKG(IV MMI),di Lombok Tengah, Lombok Barat, Lombok Utara, Lombok Timur, Bima, Besakih dan Sumbawa Besar II SIG-BMKG(III MMI), di Denpasar, Waingapu dan Jimbaran I SIG-BMKG (II MMI).

Pascagempa 7,0 SR yang mengguncang Pulau Lombok dan sekitarnya pada Minggu (5/8) yang menimbulkan kerusakan parah dan ratusan korban jiwa, gempa susulan masih terus terjadi d wilayah tersebut.

Warga di wilayah Kecamatan Sembalun sebagai titik terdekat dengan gempa berhampuran keluar dan terlihat panik begitu merasakan getaran gempa yang cukup kuat.

Guncangan gempa ini mengakibatkan terjadinya longsor di lereng perbukitan Pegangsingan Gunung Rinjani di Kecamatan Sembalun Kabupaten Lombok Lombok Timur.


Kepala Badan Pusat data dan Informasi BNPB Sutopo Purwo Nugroho menyebutkan, longsor terjadi akibat gempa susulan 6,5 SR pada 19/8/2018 pukul 11.10 WIB.

“Masyarakat merasakan guncangan keras. Masyarakat segera keluar rumah,” tulis Sutopo.

Warga Sembalun Rizal yang dikonfirmasi wartawan mengaku guncangan gempa yang berturut-turut selama dua kali ini mengakibatkan sebagian wilayah Sembalun diselimuti debu akibat longsoran yang terjadi di beberapa titik.

Dua bukit yang mengalami longsor yakni di bukit Anak Dara dan bukit pegasingan serta beberapa unit rumah penduduk menjadi roboh.