Butuh Rp10 Triliun Rekonstruksi Lombok Pascagempa

LOMBOKita – Kepala Pusat Data dan Informasi BNPB, Sutopo Purwo Nugroho menegaskan, pihaknya masih menyusun rencana aksi rehabilitasi dan rekonstruksi pascagempa yang melanda pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB).

BNPB dalam aksi tersebut akan melibatkan kementerian terkait, lembaga, pemerintah daerah, pihak swasta serta NGO karena dana yang dubutuhkan cukup banyak.

“Perlu dana sekitar Rp 7-10 triliun untuk rehabikitasi dan rekonstruksi di Lombok pascagempa,” tulis Sutopo dalam akun media sosial yang dikutif, Jumat (17/8/2018).

Selama Rehablitasi dan Rekonstruksi itu, menurut Sutopo, akan dibangun kembali di sektor permukiman, infrastruktur, ekonomi produktif, sosial dan lintas sektor. Pendanaan sebagian besar dari Pemerintah Pusat yang akan dilakukan selama 2 tahun.

Prinsip utama dalam RR adalah build back better and safer. Lombok daerah rawan gempa maka pembangunan yang akan dilakukan memperhatikan mitigasi bencana.

“Bukan hanya fisik yang perlu dibangun, tetapi manusianya juga dibangun agar lebih memiliki budaya sadar bencana,” ungkap Sutopo bertagar #lombokbangkit tersebut.

Meski demikian, katanya, fasilitas publik yang rusak dibangun selama masa darurat tidak perlu menunggu RR. Pasar darurat, rumah sakit, sekolah, kantor dan lainnya akan mulai dibangun agar kehidupan masyarakat segera pulih sehingga masyarakat dapat beraktivitas kembali.

Dikatakannya, bantuan perbaikan rumah dipercepat agar masyarakat segera membangun kembali rumahnya. Didampingi Pemda dan Kementerian PUPR.

Ditargetkan 10.000 unit rumah rusak berat segera diberikan bantuan. “Perlu Rp 500 miliar untuk itu. Semua dana dari pemerintah pusat,” katanya.

Sebagai ilustrasi, Sutopo memperlihatkan beberapa foto pembangunan fasilitas umum yang sudah dibangun Pemerintah pascagempa 6,5 SR di Pidie Jaya Aceh (7/12/2016). Pembangunan RR berprinsip build back better and safer.

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini

Komentar ditutup.