PDIP Terjunkan 1000 Relawan ke Lombok Utara
LOMBOKita – Pasca gempa bumi berkekuatan 7 skala richter (SR), Minggu (5/8/2018) yang menguncang pulau Lombok, NTB menyisakan derita cukup mendalam.
Di Kabupaten Lombok Utara (KLU) yang paling parah terdampak bencana gempa, hingga kini puluhan ribu warganya masih mengungsi di tenda-tenda pengungsian membutuhkan bantuan mendesak.
Kepedulian pada korban bencana, menggerakkan Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan turun ke lokasi warga yang terdampak dan memberikan bantuan kemanusiaan.
DPP PDI Perjuangan yang telah membentuk Tim Tanggap Darurat Badan Penanggulangan Bencana (BAGUNA) menurunkan 1000 relawan membantu korban gempa. Salah satunya di Dusun Karang Nangka, Desa Sokong Kecamatan Tanjung, Kabupaten Lombok Utara (KLU), sejak Selasa (07/08) malam.
Selain menurunkan tiga mobil ambulance yang dikonsentrasikan di Sembalun, Lombok Timur untuk menangani keadaan darurat, relawan BAGUNA juga disebar ke beberapa titik pengungsi di Lombok Utara.
Salah seorang tokoh adat di Dusun Karang Nangka, Harnowadi, mengaku bersyukur adanya bantuan dari relawan PDIP Perjuangan.
“Bantuan yang masuk ke dusun ini baru dari PDIP dan UNRAM. Sampai sekarang belum ada bantuan yang masuk dari pemerintah,” kata Harnowadi yang juga salah satu Kabid di Dinas Kebudayaan dan Pariwisata KLU yang kantornya rusak berat.
Tim relawan yang mulai turun di Dusun Karang Nangka menyalurkan bantuan makan 3 kali sehari. Bantuan serupa juga disalurkan ke beberapa tempat pengungsian di Lombok Barat.
Ketua DPC PDI Perjuangan Lombok Utara, Raden Nuna Apriadi, menceritakan sebagian besar relawan yang berasal dari Lombok Utara juga terdampak gempa.
“Rata-rata rumah mereka juga hancur akibat gempa,” cerita Nuna di tengah-tengah pengungsi, Selasa (7/8) malam.
Nuna juga mengkomandai penyaluran bantuan yang disalurkan 1000 relawan dari seluruh Tim Tanggap Darurat BAGUNA DPD PDI Perjuangan NTB.
Menurutnya, saat ini yang mendesak dilakukan Pemda KLU yaitu memulihkan listrik dan air bersih PDAM. Karena tidak ada air, maka pengungsi hanya bisa mandi di sungai yang juga dijadikan tempat buang hajat. Selain itu juga dibutuhkan penyaluran obat-obatan, pampers untuk bayi, dan pembaut wanita
“Selama ini KLU gelap gulita,” tutur Nuna, yang menambahkan pentingnya penyaluran obat-obatan.
Untuk diketahui, rumah beserta isinya Ketua DPC PDIP KLU ini rusak berat hampir rata dengan tanah akibat gempa Meski demikian tidak menyurutkan kader militan Moncong Putih tersebut untuk membantu sesamanya.
Dari pantauan media, di Dusun Karang Nangka, baru ada 24 tenda yang masing-masing diisi 8 KK atau 40 orang, sehingga tiap tenda para pengungsi harus tinggal berdesakan.
Ketua Tim Tanggap Darurat DPP PDI Perjuangan, Dewi Kencana, pihaknya mengakui relawan yang ditugaskan membantu warga yang terdampak gempa tentu tidak bisa mengkover semua korban gempa.
Karena itu, pentingnya relawan bekerjasama dengan semua pihak membatu korban di KLU.
Sementara itu, Ketua DPD PDIP NTB, Rachmat Hidayat mengakui sebagian besar relawan PDIP KLU yang membantu penanganan korban gempa rumahnya juga hancur rata akibat gempa. Akan tetapi karena kepedulian dan komitmennya para kader PDIP membantu saudara-saudaranya yang tertimpa musibah.
“Semangat gotong royong dan kesetiakawanan sosial yang memotivasinya kader-kader PDIP untuk tetap bersama rakyat,” ujarnya.
PDI Perjuangan, lanjut Rachmat, akan mengerahkan semua kekuatan kadernya untuk bahu membahu menyalurkan bantuan partai guna memulihkan warga korban gempa.
“Dalam waktu dekat bantuan tenda, terpal, makanan bayi akan segera tiba ke KLU,” tambahnya .
Dapur Umum BAGUNA untuk korban Gempa KLU dipusatkan di kantor DPD PDI Perjuangan, Jl Lingkar Selatan akan membantu menyalurkan makanan untuk korban gempa sehari tiga kali di semua titik rata-rata 1000 bungkus.