Pemimpin Adil, Alasan TGB Mendukung Jokowi Dua Periode

Presiden Jokowi dan mantan Gubernur NTB TGH Muhammad Zainul Majdi berswafoto di pantai Kuta Lombok / foto: HumasNTB

LOMBOKita – Gubernur Nusa Tenggara Barat Zainul Majdi alias Tuan Guru Bajang (TGB) bicara blak-blakan kenapa dia akhirnya memberikan dukungan untuk periode kedua kepemimpinan Presiden Joko Widodo, dalam wawancara khusus dengan Beritasatu TV tayang Jumat (13/7) malam.

Dia bahkan berjanji untuk mengajak masyarakat NTB dan pengikutnya agar mendukung periode kedua Presiden Jokowi dengan mengesampingkan pendekatan-pendekatan sektarian yang tanpa dasar.

“Saya punya harapan besar bahwa pemilihan presiden yang akan datang pertimbangan-pertimbangan meritokrasi dan objektvitas itu bisa jadi pertimbangan utama. Itulah yang akan saya suarakan terus,” kata TGB dalam program Special Interview with Claudius Boekan.

Daripada terseret pada politisasi masalah agama, TGB yang juga ketua ikatan alumni Al-Azhar di Indonesia mengajak masyarakat untuk melihat kerja-kerja konkret yang telah dan sedang dilakukan Presiden.

“Mari kita lihat apa-apa yang sedang dikerjakan, program-program yang menurut saya sangat masif di seluruh Indonesia bahkan juga di daerah-daerah yang penduduknya sedikit tetapi ada hal-hal yang dilaksanakan di tempat itu dengan biaya cukup besar untuk menghadirkan rasa keadilan,” kata TGB.

“Di perbatasan-perbatasan dibangun pos-pos yang bagus, jalan-jalan di perbatasan diperbaiki. Kemudian juga di beberapa daerah-daerah remote area termasuk di Papua, di Maluku termasuk juga sebagian di NTB itu diberikan pembangunan infrastruktur.”

“Menurut saya, ya itulah konkretnya bagaimana pemimpin memberikan keadilan.”

Selesai Sehari
TGB juga mengungkapkan bahwa pembenahan yang dilakukan pemerintah pusat di banyak sektor berdampak langsung kepada kinerja di daerahnya.

“Itulah penilaian objektivitas saya, dari apa yang bisa saya lihat, saya rasakan. Bagaimana pembenahan-pembenahan kelembagaan, pembenahan regulasi, pembenahan juga dalam sisi politik anggaran, dan itu terasa di daerah,” bebernya.

“Contoh sederhana misalnya kita di NTB selama empat tahun terakhir pertumbuhan kita di atas rata-rata nasional. Terakhir 7,1 persen. Kenapa bisa terjadi? Salah satu di antaranya karena support dari program-program yang dilaksanakan oleh pemerintah pusat.”

TGB cukup sering berkolaborasi langsung dengan Presiden Jokowi untuk menyelesaikan sejumlah masalah serius yang dihadapi provinsi tersebut.

Salah satunya adalah pembangunan kawasan ekonomi khusus di pesisir Mandalika yang selama puluhan tahun menjadi impian masyarakat dan pemerintah provinsi NTB tetapi tidak pernah bisa terwujud. Dari interaksi tersebut, TGB mengatakan bisa menyaksikan sendiri kemampuan Presiden dalam menyelesaikan masalah secara efisien.

“Saya melihat secara langsung, termasuk yang menurut saya agak fenomenal adalah di dalam penyelesaian lahan yang susah sekali clean and clear di kawasan Mandalika,” kenang TGB, gubernur dua periode yang akan pensiun bulan September tahun ini.

“Dengan semua argumentasi sekian tahun termasuk dalam kepemimpinan saya, kita cari salah, sampai dengan pemerintah pusat berulangkali nggak bisa selesai. Ada lebih dari 100 hektare yang tidak clean and clear yang menghambat semuanya. Masalah 100 hektare lebih itu, Bung Clau bayangkan, alhamdulillah itu selesai dalam satu kali rapat terbatas.”