Pemkab Lotim Kembangkan Industri Porang.Pertahun Akan Hasilkan PAD Rp 400 – 500 Juta
LOTIM LOMBOKita – Kepala Dinas Perindustrian Lombok Timur M Azlan mengatakan, Pemkab Lombok Timur saat ini sedang kembangkan industri Porang, seiring keberadaan setra (pabrik) Porang di Lotim ini, dan setra terbesar di Indonesia, guna memenuhi kebutuhan bahan baku, Pemkab Melakukan kerjasama dengan seluruh kabupaten yang ada di NTB.
” Kalau setra industri Porang ini berkembang, maka akan dapat meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD), untuk tahun 2025 ini saja. PAD dari Porang ini capai Rp 400- 500 juta,” ungkapnya, di ruang kerjanya, Rabu (21/5).
Dikatakan Azlan, untuk saat ini, ada 35 IKM yang sudah memproduksi hasil Porang, dan IKM inipun telah berhasil menghasilkan beberapa produk menggunakan bahan baku porang, seperti produk Es Krim, bakso porang dan aneka kue dari Porang. ” Untuk bahan baku, untuk sementara di datangkan dari luar daerah yaitu Malang,” katanya.Kalau sentra industri Porang ini kedepannya berjalan baik, maka IKM yang ada akan di subsidi bahan baku.
Dikembangkannya industri Porang ini, menurut Azlan, karena dinilai memiliki kandungan gizi sangat bagus,. ” Kalau di China Porang ini menjadi makanan pavorit, termasuk di Jepang,” sebutnya.sehingga pihaknya terus melakukan sosialisasi kepada para petani untuk menanam Porang, termasuk melakukan kerjasama dengan dinas instansi, termasuk kerjasama dengan seluruh kabupaten di NTB.
” Saat ini kita terus melakukan pembedayaan kepada 267 petani Porang yang sudah ada, dengan luas lahan 226 hektar, untuk kembali menanam Porang, guna memenuhi bahan baku yang akan diproduksi oleh pabrik,” jelasnya, vakumnya petani Porang selama ini, akibat pluktuasi harga. Namun saat ini dijamin pluktuasi harga tidak akan terjadi, karena pasaran Porang ini sudah ada dan jelas.dan petani tidak akan rugi.
” Masalah harga Porang saat ini tidak usah diragukan, harganya sangat bagus, untuk satu kilo harganya Rp 9 ribu,” ucap Azlan, dan ini harga tertinggi sepanjang sejarah. Tidak itu saja. Melalui setra industri Porang ini membawa dampak peningkatan PDRB, PAD, termasuk angka penurunan angka pengangguran.
Lebih lanjut Azlan, melalui sentra industri Porang ini, keinginan Bupati meningkatkan PADpun akan terwujud , ” hitung hitungan, kalau full produksi selama 2025 ini, sekitar Rp 400 – 500 juta masuk ke PAD Lombok Timur,” jelasnya.
Azlan juga menyebutkan, kapasitas mesin produksi Porang yang ada di Lombok Timur ini cukup besar, yaitu 80 ton perhari, dan pabrik Porang terbesar di Indonesia. ” Harapan kita kedepan, Lombok Timur tahun ini menjadi kabupaten pengekspor pertama dari non migas,” ujarnya.seraya mengatakan untuk pemasaran yang dibidik yaitu China.karena Bayer untuk Porang ini dari China.
” Berapun jumlah produksi yang dihasilkan siap diserep, karena unlimited, sehingga masalah pemasaran sudah clear, tidak ada masalah,” terangnya seraya mengatakan,kedepan 35 IKM yang ada siap produksi Porang.
” Yang jelas hasil produk Porang ini, sebelum di kirim keluar, terlebih dahulu memenuhi kebutuhan dalam negeri, sebelum keluar,” paparnya.
