Datu Siledendeng Yakin “Nyale” Banyak Keluar Tahun Ini
LOMBOKita – Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Lombok Tengah H. Lalu Moh. Putria mengaku sangat yakin “nyale” banyak keluar tahun ini. Hal itu jika dilihat dari beberapa tanda alam terkait kemunculan jelmaan Putri Mandalika itu.
“Saya yakin pantai Seger akan dipenuhi nyale. Itu juga menurut pengakuan para pemangku adat yang telah melakukan ritual sebelum penentuan tanggal Bau Nyale,” ungkap H. Lalu Moh. Putria dihubungi Lombokita.com, Sabtu (06/1/2018).
Menurut Lalu Putria, beberapa tanda alam tentang kemunculan cacing laut yang dipercaya masyarakat suku Sasak di pulau Lombok sebagai jelmaan Putri Mandalika itu, diantaranya suara gemuruh di laut selatan, hujan disertai petir, hujan disertai angin kencang, kemunculan jamur, mulai terdengarnya hewan tengkerek dan beberapa tanda alam lainnya.
“Tanda alam yang paling sering kita saksikan berupa hujan disertai petir dan angin kencang, serta banyaknya jamur yang didapat masyarakat di persawahan dan kebun-kebun,” ucap Datu Siledendeng ini.
Karena itu, Lalu Putria mengharapkan seluruh masyarakat yang ada di pulau Lombok untuk tidak ragu-ragu meramaikan dan menyemarakkan sekaligus turun ke laut untuk menangkap nyale yang tahun ini dipusatkan di pantai Seger Kabupaten Lombok Tengah.
Legenda “Bau Nyale” ini juga, menurut Lalu Putria tidak saja menggaung di pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat, tetapi telah melegenda ke mancanegara. “Beberapa turis yang sering ke Lombok Tengah juga akan berdatangan mengikuti Bau Nyale yang akan dilaksanakan pada tanggal 6-7 Maret 2018 mendatang.
Berita lainnya: Bau Nyale 2018 Digelar Awal Maret
Terlebih, menurut Lalu Putria, kegiatan core event Bau Nyale ini telah menjadi kalender nasional, sehingga promosi dan gaungnya pun semakin menyebar ke berbagai penjuru dunia. “Bau Nyale ini masuk 10 besar kalender nasional, dan termasuk yang paling banyak pesertanya,” kata Lalu Putria.
Pelaksanaan Bau Nyale tahun ini, tambah Lalu Putria, akan melalui tiga tahapan yakni prakegiatan, acara inti dan pascakegiatan yang seluruhnya akan dikemas lebih meriah dan semarak. Apalagi sampai mendatangkan artis papan atas seperti tahun-tahun sebelumnya.
“Kita belum melakukan rapat koordinasi bersama Bupati dan Wakil Bupati terkait rangkaian kegiatan yang akan dilaksanakan untuk menyemarakkan Bau Nyale, termasuk untuk mengundang artis Jakarta. Nanti saja kita lihat,” katanya lagi.
Core event Bau Nyale merupakan ritual adat masyarakat Sasak untuk menangkap cacing laut yang diyakini sebagai jelmaan Putri Mandalika. Putri yang sangat cantik jelita ini menceburkan diri ke laut Seger Lombok Tengah karena bingung memilih sejumlah pangeran yang ingin mempersuntingnya. Hal itu dilakukan agar keberadaannya yang muncul dalam wujud cacing laut dapat dinikmati oleh masyarakat banyak. Kemunculan pun setiap tahun yakni pada tanggal 20 bulan 10 berdasarkan kalender Sasak.
Tinggalkan Balasan