Pemkab Lotim Berikan Dukungan Penuh Sukseskan Event Rinjani 100, Tingkatkan Pariwisata dan UMKM

Keterangan FOTO : wakil Bupati Lombok Timur HM Edwin Hadiwijaya

LOTIM LOMBOKita – Pemerintah Kabupaten Lombok Timur menyambut baik dan apresiasi terhadap kegiatan lari Rinjani 100 Km yang akan di gelar di wilayah Sembalun Lombok Timur tersebut.

“Kita memberikan dukungan maksimal dari persiapan hingga pelaksanaan event lari internasional Rinjani 100 (R100), membawa dampak multiplier effect bagi kemajuan pariwisata Lotim,termasuk perekonomian UMKM warga lokal,” ungkap Wabup dalam rapat persiapan bersama panitia Lari Rinjani 100 du Rupatama I kantor Bupati, Selasa (6/5).

Dikatakan Edwin,penyelenggaraan lari Rinjani 100 ini. bukan sekadar ajang olahraga, tetapi momentum untuk mempromosikan keindahan alam Lotim ke dunia.” Dampak multiplier effect-nya akan dirasakan langsung oleh sektor pariwisata, mulai dari akomodasi, kuliner, hingga budaya,” ujarnya.

Wabup juga mengingatkan. Selama event digelar, hendaknya dilakujan evaluasi, sehingga pada event kedepan kualitas kegiatan makin bagus.

“Kami ingin memastikan setiap peluang dimanfaatkan optimal untuk kemajuan daerah,” tambah Edwin.

Untuk suksesnya kegiatan ini Edwin mengingingatkan agar tim yang telah dibentuk untuk bekerjasama, meski beda yang ditangani, seperti halnya, penanganan kebersihan tidak hanya tugas dinas LHK, tetapi juga masyarakat maupun tim yang ada ikut membantu, dengan cara tidak membuang sampah sembarangan.

Ia juga menekankan pentingnya menjaga nama baik Lotim di kancah internasional. Apalagi ada 46 negara yang ikut ambil bagian menjadi peserta event Rinjani 100.

“Event ini adalah kesempatan emas menunjukkan bahwa Lotim siap menjadi tuan rumah kelas dunia,” imbuhnya.

Lebih lanjut Wabup mengatakan, terkait adanya kendala kendala sepertu terjadinya kenaikan harga kebutuhan pokok selama event berlangsung,termasuk sewa hotel yang harganya dinaikkan.

” potensi kendala ini harus dimanfaatkan oleh Badan pendapatan daerah ( Bapenda),dalam hal penarikan pajak retrebusi, sehingga Bapenda harus tutun melakukan pengawasan dan berkoordinasi dengan pemilik penginapan,” katanya.

Selain itu, Pemkab mendorong UMKM setempat memanfaatkan event ini sebagai peluang pemasaran produk lokal. “Kendala harus diubah jadi peluang. UMKM bisa menjual souvenir, makanan khas, atau jasa lainnya kepada peserta dari dalam dan luar negeri,” ucap Edwin.