20.000 Massa Aksi Bela Pahlawan Nasional Bakal Kepung Kantor Bupati Loteng
LOMBOKita – Gelombang massa yang ditargetkan mencapai 20.000 orang dari kabupaten Lombok Tengah yang tergabung dalam Aksi Bela Pahlawan Nasional bakal unjuk rasa di kantor Bupati setempat, Kamis 21 November 2019.
Gabungan Aliansi Masyarakat Lombok Tengah itu akan menyuarakan setuju dengan pergantian nama Bandara International Lombok (BIL) dengan nama baru Bandara International Zainuddin Abdul Madjid (BIZAM) atau dengan nama Pahlawan Nasional sebagaimana yang telah ditetapkan oleh pemerintah pusat.
Aksi yang bertemakan Bela Ulama Pahlawan Nasional tetapkan Bandara International Zainuddin Abdul Madjid (BIZAM), seuai keputusan pemerintah pusat melalui Kementerian Perhubungan RI.
“Hasil kesepakatan, Kamis besok kami akan kepung kantor Bupati Lombok Tengah untuk menyatakan setuju pergantian nama BIL dengan nama Pahlawan Nasional,” tegas tokoh muda Lombok Tengah, M. Himni didampingi para tokoh masyarakat dan pemuda Loteng lainnya.
Ia menjelaskan, masyarakat Lombok Tengah mendukung penuh keputusan pemerintah pusat yang memberikan nama bandara dengan nama Pahlawan Nasional. Karena itu sudah merupakan keputusan final yang harus dikawal bersama-sama oleh masyarakat.
“Kami masyarakat Loteng mendukung nama bandara itu dengan nama Pahlawanan Nasional sebagaimana yang telah ditetapkan pemerintah pusat,” ujarnya.
Himni juga mempertanyakan adanya keterlibatan sejumlah Aparatur Sipil Negara (ASN) bahkan setingkat Kepala Dinas di Kabupaten Lombok Tengah yang ikut melakukan demo menolak pergantian nama bandara Lombok dengan menyematkan nama pahlawan nasional yang dilakukan, Senin (18/11/2019) di Kantor DPRD NTB
Seharusnya, kata Himni, ASN yang digaji oleh masyarakat untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat, bukan malah turun melakukan aksi menolak nama bandara yang telah ditetapkan oleh pemerintah pusat.
Kok aneh ada pejabat di daerah dan pegawai negeri sipil turun demo dan menolak keputusan pemerintah pusat
“Kami menduga ada kepentingan Bupati Loteng untuk Pilkada 2020 dibalik penolakan nama bandara tersebut,” paparnya.
Himni juga menandaskan, apa yang dilakukan Bupati Loteng HM Suhaili Fadil Tohir menolak keputusan pemerintah pusat dengan digantinya nama bandara internasional Lombok merupakan bentuk perlawanan terhadap kebijakan pemerintah pusat yang dampaknya hanya merugikan masyarakat .
“Bupati Suhaili FT telah melakukan perlawanan atas kebijakan pemerintah pusat yang telah membuat keputusan pemberian nama pahlawan nasional terhadap bandara,” tandasnya.
13 Komentar
Kelihatan gobloknya.. baca ! yang demo itu warga lombok tengah semua..
Waktu di bikin… Demo
Udah jadi.. Demo
Lagipun kenapa gk pakai nama itu dari dulu saja kenapa sekarang.
BIL bandaranya, nah jalur BIL aja buat nama jalan TGH. Zainuddin Abdul Majid.
Bagi bagi biar aman.
Dikasik nama bandara suhaeli ft aja
Psti gk akn ada demo
Pasti gk akn ada demo
Sya tdk stju nmanya d ganti
Sudah diapain ulama, harus dibela….justru kalian berfikir jangan manggiring opini siapa yg menghina ulama’ malah kalian secara tidak sadar telah merusak kekarismatikan Maulana syeh dgn memampang nama beliau di gerbang bandara, yg keluar masuk banyak bule2 yg pakai kancut dan kutang, apakah itu yg maulana syeh lihat tiap jam tiap hari di gerbang bandara….kasihan saya yakin maulana syeh pasti menangis dgn tingkah laku kalian…
Hmmmm kok jd memanas. Sy malu sama TGH abdul majid jika nama beliau jd pertengkaran. Mending cari solusi biar rakyat sejahtera, air lancar, listrik ga padam dll.
Lanjutkan
Lanjutkan,silahkan di kepung kantor pir’aun Lombok Tengok
Mana ada warga loteng yg mau demo, warga nw ya wkwkwk
Bodoh kok mau di politisi
Kurang kerjaan .
bagus saudara3ku lanjutkan perjuanganmu aku dari perantauan sangat mendukung pergantian nama bandara lombok