16 Dapur Program MBG Telah Beroperasi di Lotim
LOTIM LOMBOKita — Sebanyak 16 dapur Program Makan Bergizi Gratis (MBG) telah terbangun dibangun di sejumlah wilayah di Lombok Timur. Yaitu di kecamatan Sakra, Selong, Labuhan Haji, Masbagik, Pringgasela, Aikmel, Sambelia, hingga Sembalun.
Pasiter Kodim 1615/Lotim, Kapten Infantri Santoso, menyampaikan bahwa masing-masing dapur sehat tersebut nantinya akan dipimpin oleh seorang Sarjana Penggerak Pembangunan Indonesia (SPPI) yang akan bertugas sebagai kepala unit.
Para SPPI ini diharapkan mampu memastikan operasional dapur berjalan sesuai standar yang ditetapkan oleh Badan Gizi Nasional (BGN).
“Namun, kami masih menunggu surat tugas resmi dari BGN terkait penempatan SPPI ini. Apakah mereka semua akan ditempatkan di dapur sehat Lombok Timur atau akan disebar juga ke kabupaten lain, itu masih menunggu arahan lebih lanjut,” terang Santoso
Keberadaan SPPI angkatan III ini dinilai sangat penting untuk menjawab kekurangan tenaga penggerak di lapangan. Sebab, SPPI angkatan I dan II yang sebelumnya telah bertugas di Lotim belum mampu memenuhi kebutuhan tenaga untuk mengelola seluruh dapur sehat yang ada.
Bahkan, banyak dari SPPI yang saat ini bertugas di Lotim merupakan tenaga dari luar daerah seperti Bali dan Nusa Tenggara Timur (NTT).
“Kebutuhan ideal setiap dapur sehat adalah minimal satu SPPI yang memimpin operasionalnya. Dengan tambahan 198 SPPI dari angkatan III ini, kita berharap kekuatan di lapangan akan semakin solid untuk mendukung program MBG,” tambahnya.
Santoso menjelaskan, sebanyak 198 SPPI asal Lombok Timur tersebut telah resmi dinyatakan siap untuk diterjunkan ke lapangan setelah sebelumnya mengikuti pendidikan dasar militer dan pelatihan manajerial yang digelar secara serentak di berbagai Komando Latihan dan Satuan Pendidikan di seluruh Indonesia.
Pendidikan tersebut merupakan bagian dari program strategis nasional yang digagas langsung oleh Presiden Prabowo Subianto.
Program MBG sendiri ditargetkan dapat berjalan serentak di seluruh Indonesia, dengan menyiapkan ribuan dapur sehat sebagai pusat produksi dan distribusi makanan bergizi.
Fokus utamanya adalah untuk pelajar dan ibu hamil, sebagai upaya menanggulangi permasalahan gizi buruk dan stunting yang hingga kini masih menjadi persoalan serius di banyak daerah, termasuk di Lombok Timur.
“Beberapa hari lalu semua SPPI ini telah selesai mengikuti pendidikan di lima lokasi. Hari ini, Kodim 1615/Lotim melakukan penerimaan, pendataan, sekaligus memberikan pembekalan sebelum mereka nantinya diterjunkan langsung ke dapur-dapur sehat MBG di wilayah ini,” ujar Santoso.
Selain SDM, ketersediaan infrastruktur penunjang seperti dapur sehat yang memadai, sarana distribusi yang efisien, serta sistem pengawasan mutu makanan juga menjadi faktor penting yang harus segera dipenuhi.
Pemerintah Kabupaten Lombok Timur bersama Kodim 1615/Lotim dan Badan Gizi Nasional (BGN) saat ini terus melakukan koordinasi untuk mempercepat penyediaan fasilitas-fasilitas tersebut.
“Kami optimis dengan semangat anak-anak muda SPPI ini, program MBG di Lombok Timur akan menjadi contoh sukses pelaksanaan program strategis nasional di tingkat daerah.
Ini bukan sekadar program bantuan makanan, tapi investasi jangka panjang untuk mencetak generasi yang sehat, kuat, dan cerdas,” tandas Santoso

 
											 
							 
							