11 Desa di Lombok Timur Terdampak Banjir Bandang
LOMBOKita – Banjir bandang Lombok Timur yang menerjang empat kecamatan di Kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat, menewaskan Wasila Cantika, anak berusia sembilan tahun akibat tertimpa reruntuhan tembok rumah, pada Sabtu, sekitar pukul 17.30 WITA.
Berita terkait:
- Desa Sepit Diterjang Banjir, Satu Warga Meninggal
- Antisipasi Banjir, Dinas LHK Lotim Bersihkan Saluran
“Laporan yang kami terima ada korban anak-anak meninggal dunia di Desa Sepit, Kecamatan Keruak. Ada juga korban luka ringan sebanyak lima orang dan sudah dirawat di puskesmas,” kata Hubungan Masyarakat (Humas) Badan Search and Rescue (Basarnas) Kantor SAR Mataram I Gusti Lanang Wiswananda, ketika dihubungi di Mataram, Sabtu malam.
Dari informasi yang diperoleh dari anggota polisi, kata dia, korban sudah dievakuasi oleh warga ke Puskesmas Keruak.
Hingga malam ini, anggota Basarnas Kantor SAR Mataram bersama dengan anggota TNI/Polri masih berada di lokasi banjir untuk memberikan bantuan dan melakukan evakuasi terhadap warga.
“Kami juga dapat informasi Bupati Lombok Timur H Ali Bin Dachlan, sudah ke lokasi banjir malam hari ini,” ujar Lanang.
Secara terpisah, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) NTB H Muhammad Rum, menyebutkan sebanyak 11 desa di empat kecamatan yang diterjang banjir akibat intensitas hujan yang cukup tinggi.
Sebanyak tujuh desa di Kecamatan Keruak yang diterjang banjir adalah Desa Setungkeplingsar, Batu Putik, Sepit, Senyiur, Lokon, Batu Rampes, dan Bintang Oros.
Sementara di Kecamatan Jerowaru ada dua desa yang terendam banjir, yakni Desa Sepapan dan Penendem. Di Kecamatan Sakra hanya Desa Suangi, dan di Kecamatan Sakra Barat hanya Gunung Rajak.
Tinggalkan Balasan