Tumben Digelar, Festival Kopi Tetebatu Dipadati Pengunjung
LOMBOKita – Festival Kopi yang diselenggarakan para pegiat pariwisata di Desa Wisata Tetebatu Kecamatan Sikur Kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB), Minggu (29/10/2017) dipadati pengunjung.
Ratusan pecinta kopi terlihat mulai memadati lokasi acara di Lapangan Desa Tetebatu sejak pukul 09.00 Wita hingga acara selesai pukul 14.00 Wita.
Para penikmat kopi yang berasal dari kalangan pariwisata dan sejumlah komunitas yang ada di Kabupaten Lombok Timur ini terlihat antusias mengikuti serangkaian acara yang disuguhkan panitia penyelenggara meski terik matahari cukup menyengat.
Tiga terop besar dan panggung hiburan Festival Kopi yang baru kali pertama dilakukan di Kabupaten Lombok Timur ini nyaris tidak dapat menampung para peserta yang terus berdatangan “seruput” kopi sembari menikmati panggung hiburan musik dan pentas tarian yang dibawakan Sanggar Dewi Anjani Lombok Timur itu.
Panitia pelaksana Kus Uncle menjelaskan, ratusan peserta yang memadati lokasi acara ini tidak saja dari masyarakat setempat, tetapi juga berasal dari pegiat pariwisata, travel agent, perhotelan, kelompok sadar wisata hingga komunitas lainnya seperti Komunitas RX-King, LCC atau Lombok Cycle Club, Laskar Bintang dan lainnya.
“Festival ini merupakan yang pertama kalinya dilakukan di Lombok Timur, sehingga mendapat sambutan yang cukup meriah dan kabar menggembirakan bagi para pelaku pariwisata yang ada di Tetebatu khususnya dan Kabupaten Lombok Timur pada umumnya. Semoga dari Festival Kopi 5000 ini benar-benar sebagai titik pijakan awal terwujudnya Sunrise of Lombok,” ucap Kus Uncle.
Kus Uncle juga berharap kepada HM Syamsul Luthfi, SE., M. Si yang telah memfasilitasi kegiatan Festival Kopi 5.000 ini untuk terus memberikan dukungan dan support kegiatan lainnya di daerah ini, terutama untuk menggeliatkan kemajuan sektor pariwisata.
“Festival Kopi ini benar-benar memberikan semangat baru bagi kami masyarakat Desa Tetebatu khususnya yang bergerak di bidang kepariwisataan. Sebab, sejak 29 tahun dunia pariwisata dibuka di desa ini, baru kali ini ada event pariwisata seperti ini,” ucap Kus Uncle penuh semangat.
Kus Uncle juga menjelaskan, seluruh tamu hotel yang sedang menikmati liburan di Desa Tetebatu berhamburan keluar dan menjadi peserta Festival Kopi 5.000 ini.
Acara Festival Kopi 5.000 ini menampilkan sejumlah kopi hasil produksi lokal Lombok Timur dan diolah secara tradisional yakni disangrai atau dalam Bahasa Sasak disebut siong sampai benar-benar matang seperti gosong, kemudian ditumbuk halus (tujak) secara tradisional pula.
Beberapa kopi lokal yang mengikuti festival ini diantaranya Kopi Sajang Sembalun, Kopi Bio Masbagik, Kopi Ulem-ulem Tetebatu, Kopi Bideng Kotong Kotaraja, Kopi Lisung Kembang Kuning, Kopi Berugaq Pesanggrahan, Kopi Anggrek Kotaraja, Kopi Treng Wilis Prian, serta beberapa beberapa kopi lokal yang diolah secara tradisional lainnya.
“Khusus Kopi Siong Bideng ini, diolah dengan cara disiong malam hari, ditumbuk halus malam hari, dan enaknya diminum pada malam hari. Kopi Bideng ini sesuai namanya paling digemari oleh mereka yang berkulit bideng (hitam),” kata penjual kopi bideng asal Masbagik.
Tinggalkan Balasan