Dinas Kelautan dan Perikanan Lombok Timur Akan Kembangkan Budidaya Ikan Nila dan Lele
LOTIM -Dinas kelautan dan perikanan Lombok Timur, ditahun 2025 akan mengembangkan tekologi bioplog budidaya ikan nila dan lele. Dalam rangka mendukung program Presiden RI Prabowo Subianto untuk Makanan Bergizi Gratis (MBG).
” Kita akan maksimalkan Pengembangan budidaya ikan Nila dan lele dengan sistem bioplog, untuk ketersediaan sumber protein hewani dalam program MBG yang menjadi program, Presiden,” ungkap Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Lombok Timur Zaenuddign, di kantor Bupati, Senin (24/2).
Karena untuk mendapatkan size tertentu, menurut Zen panggilan akrab Zainuddin, dalam program MBG tersebut harus diprogram secara tersekejol, karena selama ini masyarakat beranggapan budidaya ikan dengan ukuran besar lebih menguntungkan, dibandingkan yang kecil.
” Sebenarnya yang lebih menguntungkan membudidayakan ikan itu yang tidak besar, seperti untuk satu kilo jumlah ikanya 9 _ 10 ekor, di bandingkan empat, lima ekor satu kilo, sementara harga sama,” ucapnya.
Dikatakan Zen panggilan akrab Zaen, pengembangan budidaya nila dan lele, , menggunakan teknologi beoplog tersebut, dapat mengefesien pakan ” Hampir 50 persen efesiensi kebutuhanpakan, menggunakan teknologi beoplog ini,” sebutnya.
Misalkan kalau membudidaya ikan lele atau nila di kolam, butuhkan 2 kilo pakan untuk mendapatkan berat satu kilo lele, tetapi menggunakan beoplog mendapatkan satu kilo daging. Disatu sisi masa penghematan itu, masa budidaya pendek, karena hanya target produksi 10 ekor perkilo,
” Untuk memenuhi kebutuhan MBG yang sedang berjalan ini, dengan budidaya ikan lele dan nila dengan teknologi beoplog sangat bagus,” katanya.sehingga pihaknya terus memberikan edukasi kepada para pembudidaya ikan di Lombok Timur saat ini.
” Dalam budidaya Jangan target tiga ekor beratnya satu kilo, tetapi bagaimana targetkan 10 ekor dengan berat satu kilo,” sebutnya.